Type something and hit enter

By On
advertise here


JAKARTA - Hingga saat ini rupanya sebagian orang masih mempercayai hal-hal yang berbau mistis.

Seperti sebuah keluarga di Thailand.

Kehidupan seorang gadis remaja, harus berakhir setelah menjalani ritual untuk membuang 'kutukan sihir hitam'.

Polisi di Distrik Kaeng Khro Chaiyaphum sekarang mencari tiga pria yang diidentifikasi sebagai biarawan.

Pasalnya tiga biaran itu diduga terlibat dalam ritual yang mengharuskan bocah berusia 18 tahun itu untuk minum dua mangkuk besar  'air suci'.

Penyebab kematian gadis itu tetap menjadi misteri karena para biarawan telah melarikan diri dan menghilangkan jejak-jejak yang disebut dengan 'air suci'.

Polisi juga kehilangan jejak karena tubuh gadis itu telah dikremasi.

Ritual 'air suci' itu terjadi pada hari Minggu (25/3/2018).

Melihat anaknya muntah dan kejang kedua orang tuanya memutuskann untuk membawanya ke Rumah Sakit Krang Khro.

Rupanya peralatan di rumah sakit tersebut kurang memadai, kemudian dalam kondisi kritis gadis itu dirujuk ke Rumah Sakit Chaiyaphum yang lebih lengkap.

Namun setelah beberapa jam dirawat, gadis itu dinyatakan meninggal.

Menurut dokter dikutip TribunJakarta.com dari Asia One, penyebab meninggalnya gadis itu karena gadis itu kehilangan oksigen di otaknya.

Kasus ini menjadi perhatian publik ketika orang tua gadis itu, Khan Cherdjorhor(48), dan Doungjit Khanakhao (38), mengajukan pengaduan polisi pada hari Selasa, (27/3/2018).

Khan mengatakan seorang biarawan itu baru saja datang ke desa mereka.

Biarawan itu tinggal di sebuah kuil sejak Minggu (18/3/2018).

Biarawan yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan pada Khan dan Doungjit putri mereka telah dikutuk dan harus menjalani ritual.

Ayah gadis itu menambahkan bahwa sebelum ritual, putrinya tampak baik-baik saja dan tidak menunjukkan gejala sakit apa pun.

Pejabat kesehatan masyarakat Chaiyaphum Dr Passakorn Chaiyaset mengatakan sulit untuk menentukan penyebab kematian ketika para biarawan telah melarikan diri dari kuil dan tidak ada sampel yang tersisa dari cairan yang disebut  'air suci' itu.

Pengujian kandungan racun di cairan itupun tak mungkin dilakukan.

Tubuh gadis itu telah dikremasi tanpa otopsi.

Saat ini kasus itu bergantung pada upaya polisi untuk mencari dan menyelidiki keberadaan para biarawan.

Khan mengatakan keluarga itu telah mengadakan upacara kremasi pada hari Rabu, (28/3/2018).

Hal itu dilakukan karena tradisi setempat mengharuskan seseorang yang telah meninggal untuk segera dikremasi.

Khan berkata biarawan yang melakukan ritual itu bersikeras 'air suci' itu tidak mengandung apa pun yang dapat membahayakan anaknya.